Jakarta, 20 Agustus 2022 – Nuansa semarak peringatan HUT KE-77 RI sangat terasa ditengah para guru dan karyawan Sekolah Santo Kristoforus-Yayasan Diannanda. Bagaimana tidak, pasalnya setelah kurang lebih 2 tahun pasca merembaknya virus covid-19, kini perayaan kemerdekaaan RI akhirnya dapat dirayakan secara meriah, meskipun secara terbatas.

Setiap unit, baik unit sekolah maupun kantor yayasan hanya mengirimikan 12 peserta lomba. Kegiatan ini dilakukan secara offline di Lapangan SMP – SMA St. Kritoforus II dan ditayangkan secara online.

Rangkaian acara dimulai dengan apel pagi. “Dengan semangat pulih lebih cepat, bangkit lebih kuat kita memiliki harapan agar senantiasa bersemangat dalam bertransformasi dan bertumbuh ditengah tantangan pandemi covid-19 yang telah berlangsung selama lebih dari 2 tahun”, ungkap Bapak Made Darsana (Kabag. Sekretariat) dalam amanat apel pagi. Acara dilanjutkan senam bersama yang membakar semangat untuk memulai perlombaan dan pengundian doorprize. Ada 4 jenis perlombaan, yakni memasukan bola tenis ke dalam gelas, memasukan paku ke dalam botol, Kristo Fashion Show, dan menari semangat kemerdekaan.

Dari berbagai perlombaan tersebut, dua jenis lomba yang mengundang perhatian yakni lomba Kristo Fashion Show dan menari semangat kemerdekaan. Lomba Kristo Fashion Show diselenggarakan lantaran terinspirasi dari fenomena Citayam Fashion Week yang tengah ramai di kalangan generasi milenial. Peserta Kristo Fashion Show menggunakan busana yang mirip dengan pahlawan dan pejuang kemerdekaan Republik Indonesia. Tentunya hal ini diselenggarakan demi menggelorakan dan memupuk kembali semangat perjuangan para pahlawan. Selain itu juga mengembangkan semangat nasionalisme yang mendalam dalam diri para guru dan karyawan.

Berbeda lagi dengan lomba menari semangat kemerdekaan, suasana makin ramai dan meriah. Ada yang menggunakan baju adat (adat Jawa, Batak, Papua), seragam senam bertemakan tentara, baju seragam SMA putih-abu-abu. Setiap unit diwajibkan ada peserta laki-lakinya, hal ini yang menggelitik karena para lelaki yang ikut menari tidak se-luwes wanita. Suara riuh dan tawa yang terbendung memeriahkan perlombaan ini. Perlombaan ini penuh kompetitif tetapi juga menumbuhkan rasa kebersamaan dan kebahagiaan.

Acara peringatakan kemerdekaan diakhiri dengan pemotongan tumpeng syukur dan pembagian hadiah untuk pemenang lomba. Syukur bahwa Indonesia telah 77 tahun merdeka dan terlebih bangkit kembali setelah terpapar pandemi covid-19 sejak tahun 2020 lalu. Acara ini akhirnya menjadi momen sukacita dan motivasi akan harapan menjalani masa transisi akibat covid-19. **(SW)