SEJARAH PERSEKOLAHAN KATOLIK SANTO KRISTOFORUS
KB-TK I

Persekolahan Santo Kristoforus dimulai dari Option For The Poor, keberpihakan kepada orang tidak mampu, yakni siswa-siswi yang tidak bisa bersekolah karena tidak memiliki biaya. Dewan Paroki dan Pastor Paroki saat itu, Pastor Titus Rahail, MSC memutuskan untuk memulai TK Santo Kristoforus tanggal 6 Juni 1981 dengan 48 siswa. Sekolah baru ini mengusung motto: Mendidik Demi Pembangunan, Melayani Demi Kemanusiaan. Inilah sekolah pertama dari persekolahan di bawah Yayasan Diannanda yang kemudian menjadi 8 unit sekolah.

Pada saat itu, Pastor Titus memiliki visi bahwa anak-anak paroki Santo Kristoforus tidak boleh terhambat dalam merenda cita-cita mereka hanya karena keterbatasan biaya. Mereka harus bisa bersekolah dan Gereja bertanggung jawab untuk menyiapkannya. Pada saat itu cukup banyak umat paroki yang ekonominya lemah sehingga tidak sanggup membayar uang masuk sekolah. Pastor Titus dan Dewan Paroki bergerak cepat dengan membentuk Seksi Pendidikan Paroki tanggal 29 Mei 1981, mengangkat Bapak A. Dasuki Sandiwanbroto sebagai Ketua Seksi Pendidikan sekaligus orang yang mempersiapkan pendirian sekolah itu.

Sebenarnya, ada alasan untuk menunda beroperasinya TK yang baru itu, yakni tidak adanya ruangan kelas. Namun kepedulian yang tinggi mengalahkan kesulitan di depan mata. Pastor Titus menyulap pendopo pastoran yang biasa juga digunakan untuk Rapat Dewan Paroki sebagai kelas dari TK yang baru berdiri. Ruangan itu kelihatan terlalu sempit untuk menampung 48 siswa cilik. Namun semangat yang menyertainya begitu berapi-api. Optimisme tumbuh dari semua pihak, dari Pastor, Dewan paroki, orangtua dan para siswa.

Semangat itu juga yang mendorong Pastor Titus dan Dewan Paroki untuk segera membentuk badan hukum. Akte Pendirian Yayasan Diannanda dibuat di hadapan notaris Milly Karmila Sareal, SH., tanggal 30 April 1982. Para Pembina Yayasan diketuai oleh Pastor Titus Rahail, MSC dengan dua anggota, yakni Pastor Servulus Pantouw, MSC dan Bapak A. Dasuki Sandiwanbroto. Badan Pengurus adalah Pastor Piet Hein Mogie, MSC (Ketua), Bapak Paulus Kristiadi (Sekretaris), dan Bapak Hubertus Suwaryono (Bendahara).

Kehadiran TK Santo Kristoforus mendapat tanggapan yang sangat baik dari masyarakat dan umat Paroki Santo Kristoforus. Manajemen sekolahpun dikelola dengan baik sehingga sekolah berkembang dengan sangat baik. Tahun ajaran 1983 TK mulai menempati gedung baru yang dibangun di dalam kompleks Gereja, di belakang aula Paroki. Gedung dua lantai itu terdiri dari 6 (enam) Ruang Kelas, Ruang Guru, Ruang Tata Usaha dan Kantor Yayasan. Semangat untuk membangun gedung dan memulai unit baru dipicu oleh perkembangan jumlah siswa yang luar biasa. Ketika pindah gedung, siswa TK sudah melonjak menjadi 152 siswa-siswi.