Pandemi Covid-19 sudah berjalan lebih dari dua tahun. Keadaan ini membuat situasi di hampir semua lini kehidupan berubah termasuk lingkungan sekolah. Lebih dari dua tahun siswa-siswi belajar dari rumah. Belajar dengan keterbatasan dan keadaan yang sebenarnya kurang ideal. Namun situasi itu harus tetap dijalani. Peserta didik harus tetap belajar, dan Guru-guru tetap harus mengajar.

Proses belajar dari rumah ini merupakan anjuran dan keputusan Pemerintah untuk memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19. Sekolah Kristoforus mengikuti anjuran pemerintah ini. Namun, di awal tahun 2022 pemerintah melihat situasi sudah lebih baik sehingga menganjurkan untuk membuka pembelajaran di Sekolah. Dan Sekolah Kristoforus juga menanggapi keadaan ini dengan baik. Sekolah Kristoforus mulai membuka kelas untuk melangsungkan Pembelajaran di Sekolah. Hal itu dilakukan dengan ProKes yang ketat dan dengan persentase kehadiran yang sudah ditentukan dari pemerintah.

Namun saat berita ini dimuat, jumlah positif covid naik kembali setelah beberapa saat kemarin sudah menurun. Maka, Pembelajaran yang sudah sempat dimulai di Sekolah kembali dilakukan dari rumah lagi.

Menanggapi situasi ini, Sekolah Kristoforus tetap mendukung program pemerintah untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Sekolah Kristoforus tetap menjaga dan melaksanakan ProKes yang ketat dan menerapkan 5M. Hal itu berlaku bagi semua orang yang memasuki lingkungan sekolah. Tindakan lain yang dilakukan Sekolah Kristoforus untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 adalah penyemprotan disinfektan di lingkungan sekolah secara berkala. Tujuannya supaya lingkungan sekolah terhindar dari bahaya Covid-19 dan semua orang yang datang ke sekolah merasa nyaman dan aman. “Saat Pembelajaran di Sekolah sudah dimulai bulan lalu, kita melakukan penyemprotan disinfektan setiap hari. Penyemprotan dilakukan setelah peserta didik pulang dari sekolah. Namun saat ini, karena peserta didik kembali belajar dari rumah, maka lingkungan sekolah kita semprot disinfektan satu kali dalam seminggu saja. Namun, untuk ruang atau tempat tertentu kita semprot tetap setiap hari. Misalnya ruang TU, ruang Guru yang hampir setiap hari ada orang di sana, maka kita semprot juga setiap hari” ucap Bu Tini sebagai Kepala Sarana Prasarana Sekolah Kristoforus. “Terlepas dari itu, setiap orang yang masuk lingkugan sekolah harus mengikuti 5M. ProKes jangan sampai kendor.” tambahnya. (JG)