SPIRITUALITAS PERSEKOLAHAN KATOLIK SANTO KRISTOFORUS

Yayasan Diannanda mengusung spirit Santo Kristoforus sebagai pelindung sekolah. Spirit ini menjadi identitas dan dipakai sebagai nama semua persekolahan di bawah naungan Yayasan Diannanda. Kisah Santo Kristoforus adalah sebagai berikut:

Kristoforus adalah seorang pemuda gagah berbadan besar dan kekar. Masa mudanya diisi dengan upaya untuk mencari dan bertanya tentang orang yang paling kuat dan paling berkuasa agar bisa diikutinya. Menganggap raja sebagai orang yang paling kuat dan berkuasa, dia pun mengabdi kepada raja, sebagai prajurit yang sangat setia.

Namun, pada suatu waktu dia menjadi kecewa dan berbalik arah ketika mendapati bahwa raja dan pengawalnya sangat takut kepada setan. Dia pun mengagumi setan. Namun, Kristoforus berbalik arah ketika mendapati bahwa setan takut pada salib yang tertancap di Jalan. Pengalaman itu membuatnya kembali berkelana untuk menemukan dia yang terkuat agar bisa diikutinya.

Dalam pengembaraannya, Kristoforus tiba di pinggir sungai yang cukup lebar dengan arus yang deras. Karena sikapnya yang sangat peduli, dia memutuskan untuk membuat gubuk di pinggir sungai itu dan tinggal di situ. Dengan itu, dia bisa segera membantu siapa saja yang kesulitan menyeberangi sungai itu. Dia menunjukkan sikap peduli dan rela berkorban. Dengan pekerjaan itu juga dia memperoleh makna.

Pada suatu waktu, ada Bocah yang ternyata Yesus kecil yang meminta untuk diantar menyeberang. Ketika berada di tengah sungai, Si Kecilyang dibopong itu menjadi makin lama makin berat sehingga Kristoforus merasa sulit untuk melanjutkan langkah. Ketika dia hampir tidak mampu bertahan dan merasa akan tenggelam, Yesus berupa Anak Kecil itu berkata: “Akulah Yesus Kristus, Raja Semesta Alam yang paling kuat dan paling berkuasa.” Kristoforus mempercayainya dan sejak itu menjadi pelayan Yesus yang setia. Santo Kristoforus juga dikenal sebagai pelindung mereka yang bepergian teristimewa yang mengendarai motor.

Dari kisah tersebut, inilah nilai dan teladan Santo Kristoforus yang dikembangkan sebagai spiritualitas di lingkup Yayasan Diannanda:

  1. Kristoforus sebagai Pelayan Yesus
    Persekolahan St. Kristoforus melakukan karya pendidikan sebagai ungkapan cinta dan pengabdian kepada Tuhan, Sang Penguasa kehidupan. Kami percaya dan ingin melayani-Nya. Kami menghadirkan Tuhan dalam aktivitas kami dan mengembangkan sikap saling melayani.
  2. Kristoforus yang peduli dan rela berkorban
    Sikap peduli dan rela berkorban adalah nilai-nilai utama warisan Santo Kristoforus. Keutamaan-keutamaan ini akan terpatri di hati warga persekolahan Santo Kristoforus.
  3. Kristoforus menjelajah tanpa henti untuk menemukan kebenaran dan pengetahuan.
    Warga persekolahan St. Kristoforus tidak akan berhenti menjelajah dan mencari kebenaran (iman dan perbuatan baik) serta pengetahuan.
  4. Kristoforus sebagai pembawa orang untuk menyeberang.
    Persekolahan Santo Kristoforus melakukan karya mulia untuk membawa orang menyeberangi kebodohan dan kemiskinan menuju pengetahuan dan kehidupan yang lebih baik. Ada kelegaan ketika orang mengalami dibopong untuk melewati sungai beraliran deras bernama kebodohan dan kemiskinan itu. Betapa bahagia perasaan hati ketika berada di seberang meraih harapan.
  5. Kristoforus pemberi “rasa aman dan tenteram”.
    Persekolahan St. Kristoforus adalah milik Paroki St. Kristoforus Grogol yang gerejanya berbentuk sebuah perahu besar. Bentuk gedung gereja ini mengambil inspirasi dari Lukas 5: 3-4 dan Matius 4:19. Perahu besar Gereja Santo Kristoforus memberi rasa aman dan tenteram bagi penumpangnya. Ada jala besar yang jadi pemersatu kita, tetapi juga yang mengingatkan kita untuk menjadi “penjala” yang berarti terus berkarya. Semangat itu diusung juga oleh sekolah Santo Kristoforus sebagai sekolah milik Paroki. Sekolah ini memberi rasa aman dan tenteram (memberi perahu besar) dalam berkarya yang tanpa kenal lelah.