Tempora mutantur, nos et mutamur in illis; waktu berubah, dan kita pun berubah bersamanya. Adagium Latin kuno mengingatkan kita bahwa segala sesuatu dinamis. Perubahan menuntut manusia untuk maju dan terus berinovasi. Begitu pula halnya dengan pendidikan. Motto “mencerdaskan kehidupan bangsa” boleh sama, tetapi cara dan pelaksanaannya akan terus berubah sesuai dengan kebutuhan. Guru, sebagai pendidik, tentu saja harus sigap menyambut gayung perubahan tersebut.
Bertempat di Ruang Auditorium, pada Rabu, 12 Juni 2024, para guru SMA St. Kristoforus 2 mengikuti workshop pendidikan. Dalam workshop ini, para guru mempelajari aplikasi Classpoint yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Hal yang membuat kegiatan ini unik adalah perihal narasumbernya. Umumnya sekolah mengundang narasumber dari luar, entah itu tenaga ahli dari dinas, kampus, atau NGO. Namun workshop kali ini berbeda sebab narasumbernya adalah seorang guru dari unit sendiri, yakni Bpk. Benediktus Yonas, S.Fil.
Pak Ben adalah seorang guru pengajar Sosiologi bagi seluruh siswa SMA St. Kristoforus 2. Karena mata pelajaran yang diampunya itu, beliau lebih dikenal sebagai Pak Bensos. Sebagai guru muda, pak Ben dikenal sering melakukan inovasi dengan memanfaat teknologi mutakhir dalam mengajar. Salah satunya adalah penggunaan aplikasi Classpoint.
Aplikasi Classpoint sejatinya adalah ekstensi dari Canva dalam Microsoft Powerpoint. Aplikasi ini dapat diunduh dengan bebas dan setelah diinstal akan terintegrasi dalam Microsoft Powerpoint. Mengingat berbagai fitur Canva yang ada didalamnya, hal ini membuat user harus terkoneksi dengan jaringan internet jika ingin mengakses dan menggunakan aplikasi ini.
Tampilan aplikasi Classpoint cukup sederhana. Ada delapan interactive-add-ins yang memudahkan guru dalam mengajar yakni. Kedelapan add-ins tersebut adalah multiple choice, word cloud, short answer, slide drawing, image upload, fill in the banks, audio record, dan video upload. Nyatanya hal ini sangat membantu guru dan peserta didik untuk mengadakan gamified learning dan interactive quizzes; meningatkan penulis akan beberapa aplikasi seperti kahoot dan quizzes. Tentu saja ada begitu banyak aplikasi lain yang bisa membantu proses pembelajaran seperti Quillbot, Quipper, ChatGPT, dan Gemini. Semoga berikutnya bisa diadakan lagi workshop-workshop inovatif lainnya. (timediasmaxto2)