Jakarta, 19/1/2024 – Tengah menjalani Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) tema 2 “Kearifan Lokal” dan tema 3 “Bineka Tunggal Ika” yang akan mulai dijalankan pada pertengahan bulan Februari, siswa-siswi kelas 8 SMP Santo Kristoforus 1 Jakarta berkunjung ke Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta, (19/1/2024). Hari itu hujan deras mengguyur wilayah Jakarta, meski demikian Kristoforian tetap semangat mengunjungi TMII. Peserta didik menggunakan jas hujan ponco untuk berkunjung ke anjungan-anjungan daerah.

Tema tentang “Kearifan Lokal” mengangkat budaya dan tradisi lokal budaya Betawi. Peserta didik diajak untuk melihat keunikan yang terdapat dalam budaya Betawi. Tujuannya adalah sebagai bentuk apresiasi terhadap kebudayaan yang khas dan unik di wilayah Jakarta. Adapun tujuan dari pelestarian budaya dan kearifan lokal melalui projek penguatan profil pelajar Pancasila yaitu untuk mempertahankan kebudayaan luhur bangsa, lokalitas, dan identitas suatu budaya. Sedangkan tujuan dari “Bhineka Tunggal Ika” adalah menumbuhkan citra dikalangan pelajar bahwa budaya tanah air adalah budaya yang bernilai tinggi sehingga terbangun sikap cinta terhadap budaya bangsa sendiri. Selain itu siswa diharapkan mampu mengenal dan menghargai budaya, serta menumbuhkan rasa menghormati terhadap keanekaragaman budaya.

“Peserta didik dibagi dalam 12 kelompok. Seluruh siswa wajib mengunjungi anjungan DKI Jakarta sedangkan enam anjungan lainnya akan dikunjungi oleh kelompok yang sudah dibagi. Kelompok satu dan tujuh mengunjungi anjungan Papua, kelompok dua dan delapan mengunjungi anjungan Sulawesi Utara, kelompok tiga dan Sembilan mengunjungi anjungan Kalimantan Barat, kelompok empat dan sepuluh mengunjungi anjungan Sumatera Barat, kelompok lima dan sebelas mengunjungi anjungan Riau, kelompok enam dan dua belas mengunjungi anjungan Bengkulu,” jelas guru pendamping, Helga Gunarti Simbolon.

Kunjungan peserta didik SMP Kristoforus 1 Jakarta dipandu oleh petugas dari setiap anjungan yang akan dikunjungi. Berbagai informasi yang didapatkan dari penjelasan petugas mulai dari kesenian, kerajinan, makanan tradisional serta kebudayaan daerah tersebut.

Selama kunjungan, pendamping menilai bahwa peserta didik sangat antusias dalam mendengarkan penjelasan petugas dan mengerjakan tugas kelompok walaupun cuaca di hari itu tidak bersahabat. Anak-anak juga lebih banyak mengenal budaya dan berbagai informasi lain dari setiap anjungan yang dikunjungi. Senoga upaya melalui P5 dengan kunjungan TMII semakin menumbuhkan kebanggaan dan penghargaan setiap produk budaya bangsa. (Ibu Maria Petronela/SMP St. Kristoforus 1)