IT dan Persaudaraan Tanpa Batas

Oleh : Made Darsana

Seiring kemajuan teknologi komunikasi, saat ini dunia terasa tanpa batas; peristiwa di suatu belahan dunia dengan sangat cepat (bahkan saat itu juga) dapat diketahui di belahan dunia yang lain.

Dulu kita hanya bisa mendengar suara orang yang kita ajak bicara, saat ini kita bisa melihat secara langsung orang yang kita ajak bicara di telpon. Saat ini dengan mudah kita melakukan video call, sehingga perjumpaan menjadi seperti rill.Apakah kemajuan yang sangat baik itu juga mendorong semakin maju dan berkembangnya persaudaraan? Di satu sisi bisa dikatakan ya sangat mendukung, namun di sisi lain mungkin juga sebaliknya kemajuan itu bisa disalahgunakan oleh orang tertentu untuk menebar kebencian, berita bohong yang memecah belah.

Apakah artinya persaudaraan? Persaudaraan sering kita batasi dengan kriteria-kriteria tertentu seperti hubungan darah, satu suku, satu bahasa, satu aliran politik, satu hobi, satu spiritualitas, satu bangsa atau hubungan saling menguntungkan dan lain sebagainya. Yesus memberikan konsep persaudaraan yang berbeda, persaudaraan yang universal, “Barang siapa melakukan kehendak Allah, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku”, (Mrk 3:35). Bagi Yesus kriteria utama dalam persaudaraan adalah pelaksanaan kehendak Allah. Yesus menyebut dan semua yang melakukan kehendak Allah sebagai saudara.


Kalau begitu manakan yang kita sebut sebagai kehendak Tuhan? Dari seluruh yang diajarkan dalam Kitab Suci Yesus menyimpulkan dua hal pokok, “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri”(Luk 10:27). Pada bagian lain Yesus mengatakan, “Segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudaraku yang paling hina ini, kamu lakukan untuk Aku” (Mat 25:40). Kita sungguh menjadi saudara bila kita memperhatikan mereka yang hina, yang lemah, yang kecil. Ayo kita bangun persaudaraan tanpa batas pada era digital ini. ***